Data Botanis Tanaman Jarak Pagar

>> Jumat, 02 April 2010

Tanaman jarak pagar merupakan species yang resisten terhadap kekeringan yang mana di daerah tropis ditanam sebagai pagar hidup. Banyak dari bagian jarak digunakan sebagai obat-obatan tradisional. Bijinya merupakan racun bagi manusia dan hewan. Biji jarak dalam jumlah besar diproduksi di kepulauan Cape Verde selama 50 tahun yang lalu, dan merupakan kontributor penting dalam perekonomian negara. Biji jarak pagar diekspor ke Lisbon dan Marseille untuk diekstraksi menjadi minyak dan bahan baku campuran dalam pembuatan sabun.
Klasifikasi jarak pagar adalah sebagai berikut (Linnaeus, 1753 dikutip Heyne, 1987) :
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha
Species : J. curcas L.
Jarak pagar merupakan tanaman yang potensial untuk dijadikan bahan baku nabati (BBN). Tanaman ini dapat hidup dengan ketinggian mencapai lebih dari 5 m. Umumnya jarak pagar berbunga setelah umur 6-8 bulan, dengan produktivitas optimum dan stabil sejak tanaman berumur 5 tahun yakni bisa mencapai 0,4-12 ton biji/ha/tahun (Tim Nasional Pengembangan BBN, 2007).
Semua bagian tanamannya mengandung getah. Dari biji yang berkecambah akan tumbuh 5 akar yakni sebuah akar tunggang dan 4 akar cabang, sedangkan bibit yang berasal dari setek tidak mempunyai akar tunggang. Pembungaan dibentuk di ujung-ujung cabang. Tanaman jarak adalah tanaman monocieus (berumah satu) dan bunganya uniseksual tetapi ada juga bunga yang hermaprodit, mempunyai 10 buah stamen yang berdekatan satu sama lain dan 3 stilus tipis (Dehgan dan Webster, 1980).
Polinasi atau penyerbukan dari tanaman jarak dilakukan oleh serangga. Dehgan dan Webster (1980) menyatakan bahwa polinasi yang dilakukan oleh ngengat disebabkan rasanya yang manis, bau pada malam hari, dan bunganya yang putih kehijauan. Selama percobaan lapangan, Heller (1992) memeriksa beberapa serangga berbeda yang mendatangi bunga dan menyebabkan polinasi. Jarak pagar mulai berbunga setelah berumur 3-4 bulan. Setelah penyerbukan, bakal biji akan terbentuk. Eksokarpnya tetap memiliki daging buah hingga biji dewasa. Bijinya hitam, panjangnya 2 cm dan lebarnya 1 cm.
Buah dihasilkan setelah terjadi penyerbukan yang dapat terjadi secara alami dengan perantaraan serangga, termasuk lebah madu (Henning, 2004). Buah jarak pagar banyak dihasilkan pada musim kering, pada saat jumlah daun berkurang karena banyak yang kering atau gugur. Sekitar 2-3 bulan setelah pemupukan, pada umumnya tanaman dewasa sudah berbuah. Buah tersusun dalam tandan buah. Setiap tandan berisi 10 buah atau lebih. Bentuk buah membulat atau bulat telur, berukuran panjang 2-3 cm. Permukaan buah rata (halus). Apabila buah mengering dan kemudian pecah menurut ruang, dalam setiap buah terdapat 3 biji (Van Steenis dkk., 1988).

0 komentar: