Jarak Pagar

>> Jumat, 02 April 2010

Tanaman jarak pagar tumbuh di dataran rendah sampai dengan ketinggian sekitar 500 m dpl dengan letak lintang antara 500LU - 400LS dan suhu berkisar antara 200C - 260 C (Erliza Hambali dkk., 2006). Daya adaptasi tanaman jarak pagar bisa dilihat dari kemampuannya bertahan hidup di daerah yang mengalami musim kemarau panjang dengan cara meranggaskan daunnya. Daerah dengan suhu yang rendah (<15oC) bisa menghambat pertumbuhan jarak, sedangkan pada suhu tinggi (>35oC) bisa menyebabkan gugur pada daun dan bunga, serta mengurangi kadar minyak dalam biji dan mengubah komposisinya. Curah hujan yang cocok untuk tanaman jarak antara 300–2.380 mm/tahun. Jarak pagar tidak tahan terhadap cuaca yang sangat dingin (frost) dan tanaman membutuhkan penyinaran yang lama.
Tanaman dapat beradaptasi pada tanah yang kurang subur atau tanah masam, tetapi memiliki drainase baik. Tanaman sangat peka pada kondisi drainase yang buruk, karena akar jarak pagar mudah membusuk bila tergenang air. Jenis tanah yang baik bagi tanaman jarak pagar adalah Lempung Berpasir dengan kandungan pasir 60-90% dan pH tanah optimal 5.5–6.5 (Rama Prihandana dan Roy Hendroko, 2006).


Pembibitan
Tanaman jarak pagar dapat diperbanyak secara generatif dan vegetatif. Perbanyakan generatif yaitu dengan biji yang berasal dari buah yang telah masak (berwarna hitam). Perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan setek batang (hard cutting), setek pucuk (soft cutting), okulasi, penyambungan, dan kultur jaringan (kultur in vitro). Jika menggunakan setek, pilih cabang atau batang yang telah cukup berkayu (Erliza Hambali dkk., 2006).
Pembibitan jarak pagar dapat dilakukan di polibeg, bedengan atau bak semai, dan menanam langsung di lapangan. Pembibitan yang dilakukan di polibeg memiliki beberapa keuntungan di antaranya: 1) mempermudah penyeleksian bibit yang sehat dan kuat, 2) mempermudah pengaplikasian pupuk hayati yang berfungsi sebagai pupuk seumur hidup yaitu FMA, serta 3) mempermudah dalam proses pemeliharaan tanaman seperti penyiraman, penyulaman, dan pengendalian gulma (Rama Prihandana dan Roy Hendroko, 2006).
Setiap polibeg diisi media tanam berupa tanah lapisan atas (top soil) dan sekam, supaya lebih baik lagi dicampur dengan pupuk kandang atau kompos. Perbandingan tanah : pupuk kandang : sekam yakni 1:1:1. Setiap polibeg ditanami 1 setek batang jarak sedalam 10 cm yang telah direndam zat pengatur tumbuh (ZPT) dengan konsentrasi 50 g/L selama 5 menit. Lama di pembibitan sekitar 2 bulan. Pembibitan hendaknya dilakukan di tempat terbuka agar cahaya matahari dapat membantu pertumbuhan bibit (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2006).


Penyiraman
Air sangat berperan dalam proses fisiologi tumbuhan karena air merupakan faktor lingkungan yang paling berpengaruh, sehingga ketersediaan air merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penyiraman berarti memberikan sejumlah air kepada tanaman sesuai dengan kebutuhan tanaman itu sendiri. Tanaman membutuhkan air dalam jumlah dan waktu tertentu. Ukuran air yang hilang dari tanaman melalui proses evapotranspirasi merupakan kebutuhan air tanaman atau pemakaian air konsumtif. Kebutuhan air tanaman berbeda-beda untuk tiap jenis tanaman.
Peranan air bagi kehidupan tanaman telah banyak diketahui, antara lain sebagai pelarut bagi unsur-unsur hara mineral dalam tanah dan tumbuhan, sebagai medium maupun pereaksi dalam proses metabolisme. Jika kekurangan air, tanaman jarak pagar akan merontokkan daunnya, oleh karena itu ketersedian air harus selalu terjaga pada media tanam.

0 komentar: